Perawatan bekas jerawat atau luka seperti microneedling, laser, atau peeling medis memang terbukti ampuh. Namun, tidak bisa dipungkiri—treatment di klinik kecantikan butuh komitmen tinggi, baik dari segi biaya maupun waktu.
Satu kali sesi saja tidak cukup. Harus dilakukan berulang kali, dengan downtime yang kadang tidak nyaman bagi sebagian orang.
Pertanyaannya:
Apakah ada solusi topical (oles) yang bisa menunjang proses regenerasi kulit tanpa harus menguras kantong?
Jawabannya: Ada.
Saatnya Kenalan dengan Dragon’s Blood – “Liquid Bandage” dari Alam
Dragon’s Blood adalah resin alami berwarna merah tua dari pohon Croton lechleri yang tumbuh di hutan Amazon. Dijuluki “liquid bandage”, resin ini digunakan sejak dulu oleh masyarakat setempat untuk mengobati luka karena kemampuannya menghentikan perdarahan dan mempercepat penyembuhan kulit.
Cobiosa mengembangkan bahan aktif ini secara standarized dan bioteknologis, dengan nama DRAGON’S BLOOD (INCI: Croton Lechleri Resin Extract).
Meregenerasi Kulit secara Epigenetik
Berbeda dari bahan aktif regeneratif biasa, Dragon’s Blood bekerja melalui mekanisme epigenetik—mengaktifkan ekspresi gen tertentu yang berperan dalam:
🔹 Regenerasi jaringan kulit
🔹 Anti-inflamasi
🔹 Perlindungan dari radikal bebas
Dengan pendekatan ini, kulit tidak hanya sembuh dari luar, tapi juga diperbaiki dari dalam selnya sendiri.
Bisa Digunakan untuk Produk Apa Saja?
Dragon’s Blood ideal untuk digunakan dalam produk topical seperti:
- Scar gel & post-acne treatment
- Soothing cream untuk kulit sensitif atau iritasi
- Skin barrier cream setelah tindakan klinis (peeling, laser, microneedling)
- After sun gel atau recovery balm
Ingin Formulasikan Produk Scar Treatment yang Efektif, Aman, dan Natural?
DRAGON’S BLOOD dari Cobiosa bisa jadi pilihan bahan aktif yang powerful namun tetap ramah kulit.
Hubungi tim Petrakemindo untuk dokumen dan sampling. 💡 Let nature do the healing – with science to support it.



Leave a comment